Jurnal of Life

Baru selesai di baca, Orang-orang Bloomington mengisi waktu senggang saya sebelum terlelap.   Perkenalan saya dengan Orang-Orang Bloomington terjadi satu minggu yang lalu, waktu itu saya mengunjungi toko buku tanpa tahu mau beli buku yang mana. Saya menyusuri setiap lorong dan mengamati buku yang ada disetiap rak. Kemudian sampailah saya direretan buku-buku karangan tereliye, waktu itu saya sedang tidak berminat membaca kisah-kisah yang mengharu biru seperti yang biasa ditulis bang Tere. Mata saya terus mencari, dan memilah kira kira mana yang harus saya bawa ke kasir untuk dibayar. Banyak sekali pilihan, kemudian didekat novel karya mak suri saya melihat Rafilus dan Orang-Orang Bloomington. Keduanya sama-sama karya Budi Darma. Rafilus adalah sebuah novel sedang orang-orang Bloomington adalah kumpulan cerpen.  Sepintas saya mencari referensi tentang Budi Darma dalam dunia kesusastraan, sekaligus mencari tahu tentang Orang-Orang Bloomington lewat situs Goodread da

  Dulu sekali ada seekor kucing di rumah saya, bulu-bulunya berwarna putih bersih. Saya tidak ingat bagaimana kucing itu ada di rumah, dia biasa makan di rumah saya atau makan di rumah pakde saya. Waktu pertama kali dia datang  ke rumah, dia sudah terlihat dewasa sehingga kami sepakat menamainua pakde kucing. Beberapa waktu lamanya pakde kucing tidak menampakan diri di rumah kami, saya tidak tahu penyebabnya dia tiba-tiba menghilang. Dan saat dia kembali bulu-bulunya sudah kotor dan ada bekas luka ditubuhnya. Tidak lama kemudian pakde kucing meninggal.   Selepas pakde kucing pergi, tidak lama kemudian muncul lagi seekor kucing belang dirumah kami. Kucing yang satu ini pemalas hobinya tidur didekat tungku masak sambil menemani mamak memasak. Dia tidak suka menunggu atau mencuri. Saat tak masak ikan kadang saya cuma kasih dia gorengan dan sibelang doyan. Tak lama waktu berselang terdengar rumor bahwa belang akan diadopsi oleh seseorang yang butuh teman. Saya menolak