Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

kue inspirasi

lagi-lagi aku berdalih tak punya inspirasi, ah inspirasi kenapa harus menunggu inspirasi untuk menulis. padahal dari ketidaan itulah keadaan ada. segala sesuatunya yang ada tentunya berasal dari ketiadaan. seperti sebuah kue yang ada diatas meja, satu jam lalu aku mendapati meja itu kosong lantas detik ini aku melihat  sebuah kue terletak di meja. aku baru tahu bahwa ibu membelinya dari pasar, dan penjual yang di pasar mendapatkan kuenya dari pembuat kue. kisah kue tadi akan sampai pada tahap dimana pembuatnya memberoleh bahan yang membuat kue itu ada. sedikit bertele tele memang kisah kuenya bahkan aku sendiri sedikit bingung. ah sekian saja, aku jadi ingin kue ^^

bertemu manusia masa lalu

Gambar
Adalah suatu kesempatan ketika kita bertemu dengan orang-orang yang pernah ada di masa lalu. Mereka yang merupakan bagian dari kenangan dan kehidupan kita dimensi lain yang banyak memberikan pelajaran sehingga kita tak lagi melakukan kesalahan yang sama. Tentu saja tak banyak orang yang berkesempatan untuk menjumpai kawan lama mereka. Sebab ketika kita melangkah ke depan terlalu jauh, sering kali kita terlalu berat untuk menoleh kebelakang karena apa yang dihadapi didepan mata lebih menarik perhatian. Waktu adalah kunci bagaimana kita bisa kembali menjumpai mereka, waktu adalah dimensi yang searah. Ketika dia melaju kedepan maka dia tak akan pernah kembali lagi kebelakang. Sekalinya sebuah mangkuk jatuh ke lantai pada pukul tepat dua siang, maka pada pukul dua lebih satu menit hanya akan ada puing-puing beling yang berserakan dilantai. Sedangkan sang pemilik mangkuk hanya akan terdiam mendapati mangkuknya pecah tanpa bisa mengulangi satu menit yang lalu untuk mencegah peristi

Gadis Pemalu

Aku gadis pemalu yang menatapmu tapi tak sanggup menyapa, aku gadis pemalu yang selalu menontonmu berlalga tanpa bisa berbuat apa-apa. Karena aku terlalu malu bahkan untuk sekedar tersenyum padamu. “permisi, boleh ikut duduk disini?” tanyamu padaku di sore itu. Aku terkejut melihatmu tiba-tiba berada tepat didepanku, aku hanya mengangguk dan kembali ke buku yang sedari tadi menjadi temanku. Berharap kamu tak melihat perubahan warna di mukaku yang memerah karena malu. “anak baru ya?” katamu yang sudah duduk manis disamapingku. “eh... aku?” kataku gugup “iya... kamu anak baru, kok rasanya baru kali ini aku ketemu” Aku tersenyum malu, sebegitu tak dikenalnya aku. Bahkan selama satu tahun kemarin masih ada orang yang tak pernah menganggapku ada. Mungkin aku tak pernah berpengaruh dalam kehidupannya. “ini tahun kedua aku sekolah disini” kataku sambil menatap langit.   Aku tahu kamu sedikit tak enak hati dengan pernyataanmu tadi.   “aku permisi ya,