bertemu manusia masa lalu
Adalah suatu kesempatan ketika kita
bertemu dengan orang-orang yang pernah ada di masa lalu. Mereka yang merupakan
bagian dari kenangan dan kehidupan kita dimensi lain yang banyak memberikan
pelajaran sehingga kita tak lagi melakukan kesalahan yang sama. Tentu saja tak
banyak orang yang berkesempatan untuk menjumpai kawan lama mereka. Sebab ketika
kita melangkah ke depan terlalu jauh, sering kali kita terlalu berat untuk menoleh
kebelakang karena apa yang dihadapi didepan mata lebih menarik perhatian.
Waktu adalah kunci bagaimana kita
bisa kembali menjumpai mereka, waktu adalah dimensi yang searah. Ketika dia
melaju kedepan maka dia tak akan pernah kembali lagi kebelakang. Sekalinya
sebuah mangkuk jatuh ke lantai pada pukul tepat dua siang, maka pada pukul dua
lebih satu menit hanya akan ada puing-puing beling yang berserakan dilantai.
Sedangkan sang pemilik mangkuk hanya akan terdiam mendapati mangkuknya pecah
tanpa bisa mengulangi satu menit yang lalu untuk mencegah peristiwa itu
terjadi.
Mungkinkah kita bisa menjumpai
mereka “orang orang dari masa lalu”, tentu saja iya meskipun waktu adalah dimensi
yang selalu bergerak maju. Akan tetapi ruang adalah dimensi yang lebih mengerti kita, semisal aku berjalan melewati pohon cemara pada pagi
hari maka di sore hari aku akan bisa melewati pohon cemara itu. Meskipun
diwaktu yang berbeda tentu saja kita bisa menjumpai mereka pada tempat yang
sama.
Kemudahan berkomunikasi dengan
banyaknya fasilitas dari telepon, sms, chatting dan media sosial lainnya,
tentunya hal itu dapat semakin memudahkan kita untuk menjumpai mereka pada
waktu sekarang. Dan itulah bagaimana kita akan mengenang sebuah masalalu
yang pernah kita lewati, atau bahkan membayangkan kembali tentang seperti
apa jadinya saat kita bertemu lagi. Entah iu esok, lusa, tahun depan bahkan
sepuluh tahun berikutnya, tentu saja ada harapan besar untuk mengenang masa
lalu lagi. Bersama mereka “orang orang dari masa lalu”.
dan aku berkesempatan untuk berjumpa lagi dengan mereka, kawanku dari masa lalu.
Diman, Dian, Arief, Umi, Heni, Aufa, dan Fathul |
Diman, Dian, Heni, Umi, Fathul, Arief, dan Aufa |
Abdul Hamid sang fotografer |
nb: akhirnya bisa ketemu sama mereka makhluk masa lalu, yang entah berapa lama tak bersua.
Komentar
Posting Komentar