Perjalanan Tanpa Rencana

bagaimana rasanya menjelajah ruang waktu yang absurd, bagaimana rasanya ketika kamu bertemu orang yang baru saja kamu khayalkan dalam sebuah percakapan.

hari ini menjadi hari paling tak terencana dalam hidup saya, atau mungkin sebenarnya saya di masa datang sudah memberikan kode untuk saya melakukan hal tersebut. entahlah siapa yang tahu bahwa saya yang sekarang ini adalah masa lalu atau masa depan.

kisah ini dimulai dari kamis pagi yang cerah dengan kicauan burung yang merdu, saya harus bangun pagi karena kamis pagi adalah jadwal saya mengisi kelas praktikum fisika TPB. tak ada yang menarik dari praktikum, saya menjelakan prosedur kemudian sedikit membimbing praktikan dalam melakukan beberapa prosedur yang cukup rumit.

saya dan tantan (patner saya setiap kamis) selesai mengisi kelas sampai pukul 09.30 kemudian kami makan di kantin blue corner setelah mendapat kabar perkuliahan fisika zat padat pukul 11.00 ditiadakan. tentu saja ini adalah kabar gembira. 

seusai makan saya memutuskan kembali ke departemen untuk melakukan sesuatu, dan tanpa sengaja saya menemukan himpunan ternyata sedang melakukan pemilihan ketua baru. jadilah saya mengikuti pemilihan raya ketua himpro yang akan datang.

pukul 11.00 lewat saya bertemu egha dan kami memutuskan untuk memeriksa laporan dari anak-anak fisika dasar yang sempat kami masuki sabtu lalu. tapi sebelumnya saya harus menemani egha makan karena saya sudah tidak tega melihat wajahnya yang memucat karena lapar, sekitar pukul 12.00 kami menuju teaching lab untuk memeriksa laporan.

ketika kami sedang asik memeriksa laporan, erika datang dengan muka uring-uringan karena kami tak memberitahu kalo perkuliahan ditiadakan. pukul 12.30 kurang lebih segitu, kami keluar dari TL dan saya dipaksa menemani erika makan di kantin asrama.

belum selesai sampai sana, sekitar pukul 14.30 kami  (saya, erika dan egha) melakukan diskusi bodoh tentang rencana menonton sebuah film berjudul Interstellar di bioskop sore ini. sebenarnya malam ini kami ada kuliah pengganti namun, interstellar lebih menarik perhatian kami. pukul 15.00 akhirnya kami memutuskan pergi dan bolos kuliah malam ini.

kami memesan tiket kemudian pergi sholat ashar, dan kalian tahu kami bertemu serombongan adik tingkat disana. dan kami menonton film yang sama, selanjutnya apa yang kami jumpai? Dosen yang menginspirasi kami nonton film ini juga nonton lagi, kali ini beliau datang sendiri dan menonton film ini untuk yang kedua kali.

mungkin kami yang dimasa depan sudah memebrikan kode pada kami dimasa lalu dan sekarang untuk melakukan  hal ini. kami menyebutnya kode, dan satu hal yang saya ingat dari film ini.

"ruang waktu dapat kita jelajahi, masa depan dan masa lalu. namun kita tak mampu mengubah keadaan dimasa lalu, sebab waktu adalah variabel yang irreversible (tidak bisa kembali lagi)"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Episode Gunung Gede

Lewat Diam

Untuk Kamu